Menyimak Cerita Ajudan yang Pantunnya Kerap Dipakai Sandiaga Uno dalam Pidatonya

image source: Celebesnews 
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno kerap kali menyisipkan pantun dalam tiap sambutan pidatonya. Pantun yang menghibur tersebut ternyata dibuat oleh seorang ajudan yang setia mendampingi Sandi di berbagai agenda kedinasan.
Adalah Ali Irfan Iskandarsyah sosok di balik pembuat pantun yang dilontarkan Sandi. Dalam acara Peresmian Program Urban Farming/Pertanian Perkotaan di DKI Jakarta, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (28/12), Ali sedikit bercerita mengenai pantun-pantun yang rajin dibuatnya.
"Pak Sandi enggak pernah nyuruh, sih, inisiatif saya saja. Soalnya Bapak senang banget kalau pidatonya enggak biasa-biasa saja, ada pantunnya," kata Ali melansir Kompas, Kamis (28/12).
Ali bercerita kalau kerap menyiapkan sejumlah pantun, namun Sandi biasanya hanya memilih satu sampai dua pantun saja. Seperti yang Sandi ucapkan dalam sambutanya pagi tadi.
"Ikan gabus burung kedasi, enaknya dimasak memakai minyak. Udara bagus bebas polusi, pabila pepohonan semakin banyak," ujar Sandi di awal.
"Kain kafan warnanya putih, kain sarung banyak warnanya. Kalau datang ke Cempaka Putih, terasa segar sejuk udaranya," demikian pantun yang diucap pada akhir sambutannya.
Namun, meski rajin membuat pantun namun Ali mengaku tak semua pantun buatannya sesuai dengan tema acara yang dihadiri Sandi. Misalkan saat Sandi memberikan sambutannya dalam acara peluncuran program Jakarta Utara Berdaya dan peresmian Baziz Corner pada Rabu, 27 Desember 2017. Sandi merasa pantun pilihannya tak nyambung.
"Kalau berhitung mulailah dari satu, konsentrasi pikiran jangan terganggu. Sengaja datang tepat waktu, bertamu tak lama menunggu. Ini apa artinya, ya, pantun ini, ya, ini enggak ada artinya yang bikin, nih, enggak nyambung sama OK OCE," gurau Sandi kala itu.
Artikel Asli
Previous
Next Post »