Petenis muda Korea Selatan, Chung Hyeon, terus membuat kejutan di Australia Terbuka 2018. Melbourne pun terserang 'Demam Chung Hyeon'.
Datang sebagai petenis non-unggulan, Chung Hyeon terus membuat kejutan hingga mampu melangkah ke babak semifinal Australia Terbuka 2018. (REUTERS/Toru Hanai)Chung Hyeon yang baru 21 tahun tampil melawan Tennys Sandgren pada babak perempat final Australia Terbuka 2018 di Rod Laver Arena, Melbourne, Rabu (24/1). (REUTERS/Thomas Peter)Dalam perjalan ke babak perempat final, Chung Hyeon berhasil mengalahkan dua petenis unggulan, yakni Alexander Zverev dan Novak Djokovic. (REUTERS/David Gray)Chung Hyeon bereaksi dengan datar setelah mengalahkan Tennys Sandgren dengan tiga set langsung 6-4, 7-5 [7-5], dan 6-3. (REUTERS/David Gray)Chung Hyeon berbicara dengan Tennys Sandgren usai pertandingan perempat final. Sandgren juga menjadi petenis kejutan setelah mengalahkan unggulan kelima Dominic Thiem. (REUTERS/David Gray)Chung Hyeon melempar handuk ke arah penonton setelah mengalahkan Tennys Sandgren di perempat final Australia Terbuka 2018. (REUTERS/Edgar Su)Puluhan suporter asal Korea Selatan datang langsung ke Rod Laver Arena untuk mendukung Chung Hyeon saat melawan Tennys Sandgren. (REUTERS/Edgar Su)Penggemar Chung Hyeon di Rod Laver Arena. Hyeon menjadi petenis pertama asal Korea Selatan, baik di nomor putra dan putri, yang melangkah ke babak semifinal Grand Slam tenis. (REUTERS/Edgar Su)Jumlah penonton asal Korea Selatan meningkat di Australia Terbuka 2018 menyusul sukses Chung Hyeon di Australia Terbuka. (REUTERS/Issei Kato)Chung Hyeon memberi tanda tangan kepada penggemarnya usai pertandingan mengalahkan Tennys Sandgren di perempat final Australia Terbuka 2018. (REUTERS/Thomas Peter)Cuaca panas di Rod Laver Arena tidak mengendurkan semangat penggemar Chung Hyeon untuk memberi dukungan ke petenis nomor 58 dunia tersebut. (REUTERS/Edgar Su)Pendukung Chung Hyeon mengibarkan bendera Korea Selatan di sela pertandingan melawan Tennys Sandgren. (REUTERS/Issei Kato)Artikel Asli