Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus Senin (19/2) pagi. Abu letusan membuat daerah di sekitar Gunung Sinabung menjadi gelap gulita.
Indah Tarigan, warga Desa Munte, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo yang berjarak 12 km dari Gunung Sinabung menceritakan letusan terdengar sekitar pukul 08.50 WIB. Indah mengira awalnya suara tersebut bukan berasal dari letusan Gunung Sinabung.
"Tadi kedengaran suara dentumannya keras, kami keluar rumah. Kami pikir ada kecelakaan atau apa, ternyata gunungnya yang meletus," ucap Indah saat dihubungi kumparan (kumparan.com) Senin (19/2).
Setelah itu, langit yang awalnya cerah berangsur-angsur gelap. Matahari juga tidak terlihat jelas.
"Langit itu gelap gulita, ketutup abu vulkaniknya. Bukan karena mendung," ucapnya.
Selain langit gelap, bau belerang juga tercium di Desa Munte. Warga juga tidak bisa bernapas dengan nyaman karena banyaknya abu dan bau belerang tersebut.
"Nggak pernah seperti ini di tempat saya, sebelum-sebelunya belum pernah. Dari 2010 itu Gunung Sinabung meletus nggak pernah seperti ini, biasanya cuma kena dampak abunya saja. Ini bau belerangnya menyengat dan gelap gulita gara-gara tertutup abu," ujar Indah.
Warga di Desa Munte memilih untuk tidak keluar rumah. Mereka takut terkena dampak letusan Gunung Sinabung.
"Anak saya yang SMP udah pulang, disuruh pulang, yang kerja di kebun juga pada pulang. Jadi aktivitas itu terhenti ya takut," katanya.
"Kami yang jauh aja kayak gini apalagi yang dekat. Tadi kami dengar juga ada desa yang hujan kerikil," imbuh Indah.
Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya mengatakan Gunung Sinabung meletus besar pagi ini. Gumpalan abu tebal tampak melambung tinggi akibat letusan Gunung Sinabung. Tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5000 meter disertai suara gemuruh dan awan panas dengan jangkauan ke arah timur laut sejauh 3500 meter, dan ke arah selatan sejauh 4900 meter.
Artikel Asli